Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 03 April 2012

Visi Indonesia Raya

Indonesia Raya: Sebuah Visi

Diiringi Simfonia Orkestra Jakarta, Jakarta Oratorio Society (koor beranggotakan kurang lebih 150 orang) dan kira-kira 1200 putra-putri Indonesia menyanyikan lagu kebangsaan, yang merupakan lagu pertama pada peresmian Aula Simfonia Jakarta pada 17 Oktober 2009 lalu. Muncul rasa kebangsaan dan nasionalisme hampir pada setiap sosok yang hadir. Cita-cita para pendiri republik ini terdengar kembali: Indonesia Raya.
Lebih lengkap, cita-cita bangsa ini tertuang dalam isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pada alinea pertama disebutkan bahwa cita-cita bangsa ini adalah memiliki sebuah negeri yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur; sebuah rumusan cita-cita yang mudah diingat, tetapi membutuhkan fokus, semangat, ketekunan, dan kesabaran untuk mencapainya.

Tidak tahu kapan cita-cita itu akan terwujud di negeri ini. Namun, kehadiran Aula Simfonia Jakarta di Kemayoran menjadi salah satu wujud kemampuan, usaha yang gigih, kreatif, tekun dan sabar dari seorang putra terbaik negeri ini, yaitu DR. Stephen Tong. Dengan bakat dan talenta yang dikaruniakan Tuhan yang Maha Esa kepada beliau, ia mengilhami pembangunan konser hall yang bertaraf internasional dengan biaya murah; hanya kira-kira Rp60 miliar, jauh lebih murah dari biaya pembangunan Esplanade Concert Hall, Singapore, yang memakan biaya Rp632 miliar. Bukan hanya murah, konser hall yang berkapasitas 1217 orang itu memiliki akustik yang sangat bagus bahkan para ahli akustik memberi komentar bahwa akustik di Aula Simfonia Jakarta hampir menyamai akustik konser hall di Vienna dan Amsterdam.


Mungkinkah Indonesia Raya Terwujud?

Aula Simfonia Jakarta hanyalah salah satu dari berbagai prestasi yang telah dicapai oleh putra-putri Indonesia dan merupakan salah satu wujud dari visi Indonesia Raya. Seperti isi syair lagu kebangsaan, Indonesia nan jaya hanya tercapai dengan membangun jiwa dan badan anak-anak bangsa; kunci keberhasilan terletak pada pengembangan pribadi. Hati, pikiran, emosi, dan kemauan harus terlatih, yang merupakan pra-syarat untuk mewujudkan cita-cita negeri ini.

'The Founding Fathers' negeri ini telah melengkapi diri dengan hati, pikiran, emosi dan kemauan yang terlatih untuk merebut kemerdekaan dari penjajah; demikian juga dengan putra-putri negeri ini. Anak-anak bangsa ini harus memelihara hati agar tetap lurus, mengisi pikiran dengan pikiran-pikiran berbobot agar mampu berpikir jernih, memelihara emosi yang stabil, tidak mudah terpancing untuk melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat dan bangsa, dan berani mengambil keputusan benar sekalipun tidak populis.

Cita-cita bangsa ini masih jauh. Namun, Indonesia Raya bukanlah sesuatu yang tidak mungkin. Amerika Serikat yang sekarang merupakan hasil kerja keras ratusan tahun dari para pendatang Amerika dan generasi sesudahnya. Dengan nilai-nilai keyakinan yang terukir dalam hati sanubari bangsa Amerika, mereka bisa mewujudkan negara 'the City upon the Hill.'

Bangsa ini memiliki keyakinan yang mirip dengan bangsa Amerika. Seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, bangsa ini percaya kepada Tuhan yang Maha Esa. Jadi, bukan sesuatu yang tidak mungkin menggapai cita-cita negeri ini bila sungguh-sungguh yakin kepada Sang Pencipta. Dengan nilai-nilai Pancasila, kerja keras, kreatif, bijak, tekun dan sabar, putra-putri Indonesia dapat mewujudkan Indonesia Raya, negeri yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Sumber : http://www.putra-putri-indonesia.com/indonesia-raya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates Newspaper by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP